Sunday, February 26, 2012

Metodologi Penelitian ANP (Analytic Network Process)



Mengapa ANP?

Dalam setiap penelitian baik itu bersifat kualitatif maupun kuantitatif, akan membutuhkan suatu model penelitian. Model penelitian dibuat dapat berdasarkan literatur review (penelitian terdahulu) dengan mengubah beberapa variabel penelitian terkait dengan tujuan dari penelitian yang akan diteliti maupun menciptakan suatu model baru yang belum pernah ter-publish sebelumnya. Meskipun pada dasarnya pembuatan model kedua ini jarang sekali ada dalam penelitian, kebanyakan penelitian menggunakan model yang sudah pernah diteliti sebelumnya dengan menambahkan/mengurangi beberapa variabel saja.

Apa itu Model?
Model ekonomi adalah konstruksi teoritis atau kerangka analisis yang terdiri dari himpunan konsep, definisi, anggapan, persamaan kesamaan (identitas) dan ketidaksamaan dari mana kesimpulan akan diturunkan, Insukindro (1992). Model adalah representasi dari kondisi yang nyata, tapi selalu disederhanakan. Karena model merupakan bentuk representasi saja, maka model akan selalu salah karena tidak persis dengan aslinya. Meskipun demikian, yang kita ambil dari suatu model adalah manfaatnya.
Dalam suatu model selalu ada asumsi yang dibuat. Misalnya,

Contoh Model: Money-Output Causation
Yt = β0 + β1 Mt + εt

Model diatas merupakan contoh model regresi linier sederhana tentang money-output causation. Persamaan diatas merupakan persamaan skotastik, dimana menunjukkan bagaimana pengaruh Mt terhadap Yt, yang ditunjukkan oleh β1 – secara umum β1>0. Artinya, kenaikan Mt akan meningkatkan Yt dan sebaliknya. Para peneliti pada umumnya hanya concern pada Variabel Mt, sedangkan sisanya adalah eror yang ditunjukkan oleh symbol ε. Jika dinalar dalam ilmu ekonominya, output tidak hanya dipengaruhi oleh money saja, akan tetapi masih banyak variabel-variabel lainnya yang mempengaruhi output (Y), variabel-variabel lain tersebut digambarkan oleh εt. Sehingga suatu model akan mendekati aslinya adalah model yang memiliki paling sedikit asumsi.
Oleh sebab itulah, ANP memiliki asumsi yang paling sedikit karena model dalam ANP sesuai dengan kenyataan yang ada yang diambil dari pendapat dan ide dari para pakar dan praktisi terkait.

Dalam setiap persamaan selalu ditentukan mana variabel dependen dan mana variabel independen. Artinya, ada variabel dimana variabel tersebut dipengaruhi dan atau mempengaruhi variabel lainnya. Sebagai contoh sederhana Bank Indonesia (BI) selaku pengambil keputusan merupakan variabel eksogen/independen yang tidak dipengaruhi tapi mempengaruhi. Akan tetapi, sebetulnya kebijakan yang dihasilkan oleh Bank Indonesia sebagai pengambi keputusan tentunya terpengaruh, yakni terpengaruh oleh suku bunga (BI rate) misalnya. Overall, setiap variabel tentunya dapat dipengaruhi dan juga mempengaruhi.

Jadi variabel Y saat ini tidak mungkin sudah dependen, sehingga untuk membatasinya harus ada asumsi. Hampir tidak ada variabel yang eksogen/independen. Yang independen hanya Allah SWT.

Oleh karena itu, metodologi penelitian OLS atau jenis regresi sederhana lainnya sudah tidak cocok lagi karena sudah banyak asumsi-asumsi yang dipecah/dipisahkan dari kondisi yang nyata. Sehingga, penelitian yang bersifat kuantitatif lebih tepat menggunakan metodologi VAR/VECM dengan beragam turunannya sedangkan penelitian yang bersifat kualitatif adalah ANP (Analytic Network Process). Dalam dunia penelitian dewasa ini metodologi penelitian yang powerfull adalah VAR/VECM untuk kuantitatif dan ANP untuk kualitatif.

No comments:

Post a Comment