Thursday, August 25, 2011

Berkah Bulan Ramadhan dalam Sudut Pandang Ekonomi


Bulan ramadhan adalah bulan yang penuh rahmat, berkah dan ampunan. Tidak hanya berkah dalam mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya dengan beribadah, bahkan berkah pula ketika kita akan bermuamalah.  Dalam ekonomi Islam ada dua kategori transaksi yakni tijary (transaksi perdagangan) dan tabarru’ (transaksi kebajikan). Tidak hanya ikut andil dalam dunia usaha kita akan mendapatkan keuntungan akan tetapi ikut andil dalam hal tabarru’ (kebajikan) dibulan penuh berkah ini pun Allah SWT telah menjanjikan dalam kitab suciNya pahala yang berlipat-lipat bagi mereka yang menunaikannya.
Uang merupakan alat tukar yang salah satu fungsinya dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengukur tingkat kesejahteraan seseorang. Selain uang ada juga investasi baik dalam bentuk tabungan deposito, surat berharga, logam mulia, maupun investasi pada riil asset. Seseorang akan dikatakan sejahtera dalam hidupnya apabila ia memiliki uang yang cukup untuk menghidupi kebutuhan pokok dalam jangka waktu sehari dan memiliki saving untuk kebutuhan hidupnya selama satu bulan berikutnya. Berdasarkan tingkat acuan kesejahteraan ini (uang), lalu bagaimana bulan Ramadhan penuh berkah ini memiliki dampak yang sangat ‘hebat’ bagi perekonomian baik secara mikro maupun makro?
Di bulan ramadhan, perputaran sirkulasi uang semakin deras mengingat banyaknya aktifitas perekonomian yang dijalankan di bulan ini. Uang tidak lagi berputar hanya pada mereka para kapitalis saja, bahkan mereka yang tidak punya pekerjaan dan mengandalkan hidupnya dari belas kasih tangan orang lain (seperti pengemis) ikut kebanjiran berkah bulan ramadhan ini.
Photo of http://www.scopeformoney.com
Industri besar maupun rumah tangga akan memproduksi barang dan jasa lebih banyak di bulan ramadhan mengingat permintaan terhadap barang dan jasa di bulan ini turut meningkat. Peningkatan produksi dengan disertai peningkatan penjualan maka pendapatan perusahaan setelah pajak turut meningkat. Dengan demikian, perusahaan dapat membayar lebih para pegawainya dalam bentuk THR (Bonus Hari Raya).

Arus Pendapatan Perusahaan dan Rumah Tangga di Bulan Ramadhan 





Jika dibulan-bulan biasa para pekerja hanya mengandalkan pada gaji bulanan, maka di bulan ramadhan ini mereka mendapatkan tambahan pendapatan dari THR. Artinya, per kapita akan memegang uang lebih banyak dari bulan-bulan biasanya sehingga daya beli mereka pun semakin bertambah. Dan sekarang mari kita kembali lihat arus pengeluaran rumah tangga yang akan berdampak pada banyak pihak.  
1.      Jika pengeluaran dalam bentuk konsumsi untuk memenuhi kebutuhan selama bulan puasa dan menjelang lebaran, maka uang akan berputar pada dunia usaha. Tidak hanya industri berkapasitas besar, UMKM pun semakin menunjukkan kredibilitasnya dalam kontribusinya di dunia usaha. Arus mudik yang sudah menjadi tradisi di menyambut bulan nan fitri pun mampu mendongkrak pendapatan para pedagang kaki lima hingga pedagang asongan dalam mengais rizki.
2.      Jika pengeluaran dalam bentuk zakat, infak, dan sadaqah, maka uang tidak hanya berputar pada si kaya saja, bahkan juga bagi mereka si papa. Janji Allah untuk melipatgandakan pahala di bulan Ramadhan menjadikan umat muslim berlomba-lomba untuk berzakat, bersedekah baik secara langsung maupun melalui yayasan/instansi terkait seperti BAZNAZ misalnya.  
3.      Jika pengeluaran dalam bentuk tabungan deposito, maka dana available di bank untuk diinvestasikan kembali ke dunia usaha akan bertambah, dengan ini transaksi di perbankan pun semakin ramai, oleh karenanya bank dapat memberikan bonus lebih bagi pegawainya.
4.      Ada lagi pengeluaran yang berdampak pada perekonomian makro yakni investasi. Jika pengeluaran masyarakat ditujukan dalam bentuk investasi seperti LM emas misalnya, sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran, semakin banyak permintaan maka harga akan semakin tinggi. Terlihat dari harga emas di bulan-bulan ini semakin menunjukkan harga yang sangat menggiurkan bagi mereka para ‘petani emas’ (sebutan untuk investor emas), salah satu factor kecilnya disamping factor dunia adalah meningkatnya permintaan emas dalam negeri yang menyebabkan harga emas mengalami peningkatan dari hari ke hari. Demikian halnya investasi di pasar modal dan pasar uang.

Wallahua’lam bis shawab

No comments:

Post a Comment