Thursday, March 22, 2012

The way to Handle Statistic Paranoid


Dalam setiap pendekatan penelitian, baik itu pendekatan kualitatif maupun kuantitatif selalu memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Ada beberapa kesalahan pada anggapan setiap calon peneliti sebelum memulai penelitian. Pada umumnya sebagai gambaran awal, calon peneliti menganggap bahwa penelitian kuantitatif selalu lebih baik dari penelitian kualitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian kuantitatif menggunakan angka olahan sebagai sumber data, sehingga hasilnya pun akan lebih akurat, mengingat yang berbicara adalah angka sehingga tidak berdasarkan pada asumsi-asumsi/praduga, kecuali jika angka pada data dimanipulasi.
Berbeda dengan para calon peneliti yang sangat menghindari statistik, untuk mencari langkah aman mereka lebih memilih penelitian bersifat kualitatif. Dengan harapan melakukan penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif tidak akan mempertemukan mereka dengan hitung-hitungan statistik. Pada umumnya, seringkali terjadi kasus ini terjadi di beberapa fakultas selain statistic/ekonometrik. Mereka yang minim sekali mempelajari statistic/ekonometrik menghindari penelitian yang bersifat kuantitatif, mengingat data yang dibutuhkan adalah berupa data sekunder (data yang sudah diolah dan dipublikasikan secara nasional maupun tidak dalam laporan keuangan perusahaan/instansi terkait). Artinya, dengan menggunakan data ini calon peneliti harus berurusan dengan angka dan software statistik terkait.
Pada dasarnya dalam melakukan penelitian, calon peneliti harus tahu benar tujuan dari penelitian yang akan dilakukannya. Untuk mengetahui tujuan penelitian ini calon peneliti harus menguasai betul latar belakang dari penelitiannya. Jika calon peneliti sudah menguasai dan memahami dengan benar akan tujuan penelitiannya barulah calon peneliti dapat menentukan metodologi apa yang akan digunakan dan jenis data apa yang dibutuhkan.
Tidak selamanya masalah penelitian dalam bidang ilmu ekonomi dan manajemen dapat dipecahkan dengan hanya menggunakan data sekunder dan alat analisis statistic seperti halnya SPSS dan eviews saja. Akan tetapi fakta dilapangan menunjukkan bahwa banyak sekali masalah-masalah ilmu ekonomi yang dibutuhkan pemecahannya/solusi dengan data yang harus digali dulu keberadaannya (data primer; seperti melalui wawancara/quesioner). Seperti misalnya masalah dalam “Pengambilan Keputusan untuk Alokasi Sumber Daya Alam”. Dalam kasus ini, data yang ada tidak dapat diperoleh hanya dengan mengandalkan data sekunder saja. Akan tetapi, dalam pengambilan keputusan butuh peranan beberapa responden ahli terkait guna menentukan pilihan yang akan diambil (wawancara). Oleh sebab itulah masalah ini tidak dapat dipecahkan dengan alat analisis statistik. 
Metodologi terbaru dan terakurat untuk menganalisis masalah penelitian yang bersifat kualitatif salah satunya adalah metodologi ANP (Analytic Network Process). Tidak hanya dianalisa secara kualitatif, hasilnya pun akan disintesis secara kuantitatif melalui supermatriks. Oleh sebab itulah metodologi ANP lebih dikenal dengan metodologi dengan pendekatan kualitatif-kuantitatif. Metode ini dikembangkan oleh Saaty Vargas dan mulai berkembang di Indonesia sejak beberapa tahun lalu. 
so, tidak selamanya penelitian harus kuantitatif, dan tidak selamanya juga penelitian harus bersifat kualitatif,,,, ANP help U to match each other;) U wanna try?????

No comments:

Post a Comment