Friday, March 30, 2012

The Core Leadership of SALAM


http://sekolahalambogor.blogspot.com/

Sekolah Alam Bogor merupakan sekolah percontohan melalui beragam teknik pembelajaran yang dimilikinya dimana tidak hanya mengandalkan pembelajaran di kelas dengan buku-buku sekolah akan tetapi juga menjadikan alam disekitarnya sebagai sumber yang paling penting dan utama untuk dijadikan sebagai objek belajar. 
Disamping mengedepankan bidang keilmuan, Sekolah Alam Bogor juga memiliki visi dan misi untuk anak didiknya melalui pendidikan kepemimpinan yang diharapkan generasi emas akan terlahir disini. Salah satu hal penting yang mencerminkan pembelajaran kepemimpinan di sekolah alam adalah adanya praktik SALAM diantara semua stakeholder sekolah. Spirit SALAM itu sendiri merupakan akronim dari kata:
1)      S = Spirit.
Sekolah bukanlah penjara. Sekolah bukanlah rumah hantu yang tidak ada alasan untuk takut berada didalamnya. Sekolah tidak hanya menyediakan kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan, akan tetapi juga menyediakan kesempatan anak untuk merasakan senangnya bermain dan belajar didalamnya. Menjadikan anak tidak terbebani untuk bersekolah, inilah salah satu amanah yang harus diemban oleh sekolah Alam. untuk mewujudkan hal itu berarti sekolah Alam harus memadupadankan antara kebutuhan anak dengan ‘fasilitas’ yang ada disekolah itu sendiri. ‘Fasilitas’ tidak berarti kenyamanan yang didapat dari bagusnya teknologi yang ada, akan tetapi tersedianya wadah/sarana dan prasarana dimana kebutuhan rasa keingintahuan anak dapat terjawab dan tepenuhi. Hal sederhana misalnya, ketika guru memposisikan dirinya adalah teman belajar bagi anak serta memperhatikan keinginan dan kebutuhan anak, tentunya anak akan rindu untuk kembali kesekolah bertemu dengan ‘sahabat’nya. Tak ayal anak akan lebih semangat untuk kembali ke sekolah. Jika anak dengan semangat dan ceria kembali kesekolah maka psikologi seorang guru juga akan tertantang untuk semangat dan memberikan yang terbaik bagi anak didiknya.
2)      A = Akhlak.
Tiga komponen penting dalam dasar pendidikan manusia adalah Aqidah (ilmu yang mengatur hubungan antara manusia dengan tuhannya), Akhlak (ilmu yang mengatur hubungan antara manusia dengan manusia), dan Muamalah (Vertikal dan horizontal, hubungan dengan Tuhan dan manusia). Disamping menanamkan aqidah yang kuat dalam diri anak, anak juga senantiasa belajar melalui pembiasaan penerapan akhlak-akhlak yang mulia dalam setiap kegiatan sosialisasi dengan siapa saja dan dimana saja. Menanamkan akhlak yang baik pada diri anak tidak hanya belajar dari buku bacaan yang dipelajari dikelas. Belajar akhlak yang paling efektif adalah melalui studi tokoh, yakni mencari contoh suri tauladan yang baik bagi anak didik yang tak lain adalah gurunya sendiri. Oleh sebab itu, di sekolah tidak hanya anak yang dituntut untuk berakhlak mulia akan tetapi gurunya terlebih dahulu lah yang harus mencotohkan bersikap mulia kepada anak didiknya. Karena sesuatu yang dibiasakan akan menjadi karakter. Sebagaimana kata pepatah “Kamu adalah Kebiasaanmu”.
3)      L = Learning
Learn secara bahasa berarti belajar. Belajar tidak berarti berada dalam satu komunitas yang disebut sekolah lalu duduk didalamnya dan mendengarkan seseorang yang kompeten berbicara. Lebih dari itu, dengan seseorang mengajarkan maka berarti ia telah belajar. Ilmu itu luas. Tidak hanya sebatas pada menempuh pendidikan formal, ilmu dapat diperoleh dimana saja. Mengajar, mengikuti pelatihan/seminar, memberikan pelatihan, membaca, menulis, dsb sehingga semua individu sekolah alam diharapkan dapat menjadi pembelajar sejati kapanpun dan dimanapun ia berada. Ada pepatah yang menyebutkan, “Ilmu itu lebih berharga daripada dunia dan seisinya”. Ilmu merupakan salah satu syarat diterimanya suatu amal. Meskipun seseorang berilmu banyak akan tetapi tidak dapat memanfaatkan ilmu itu dengan sebaik-baiknya, maka ia akan mudah terperosok dalam kesombongan dan kebathilan. Di sekolah anak tidak hanya murni mempelajari ilmu pengetahuan, akan tetapi juga bagaimana mengintegrasikannya dengan ilmu agama. Karena pada dasarnya Allah SWT telah mengatur segala hal yang ada dimuka bumi ini melalui kitab suci Al-Qur’an. Islam is the way of Life, artinya, segala bidang ilmu mulai dari ilmu ekonomi, politik, sosial, kesehatan, bahkan teknologi, Islam sudah mengaturnya sejak zaman Rasul. Sehingga, ilmu tidak ada artinya jika tidak diterapkan sesuai dengan kemaslahatan umat.
4)      A = Advance
Salah satu tujuan sekolah Alam Bogor adalah mengantarkan anak didiknya untuk menemukan jalan menuju titik optimal kehidupannya. Setiap anak memiliki kecerdasan, minat, dan bakat yang berbeda-beda. Kemampuan anak tidak dapat dipaksakan hanya dengan mengikuti kehendak kedua orang tua. Tentunya guna memenuhi kebutuhan anak untuk mencapai bintang terangnya, diperlukan dukungan dari semua pihak baik sekolah melalui dukungan sarana dan prasarananya, orangtua melalui dukungan moril, dan guru melalui didikan dan arahannya di sekolah.
Tidak hanya bagi anak didik, SDM sekolah Alam Bogor juga diharapkan dapat menjadi professional dalam bidang yang digelutinya. Mengusai pekerjaan, memiliki loyalitas, integritas, bekerja keras, memiliki visi, kebanggaan, komitmen dan memiliki motivasi semua itu harus dimiliki oleh seseorang yang professional. Tuntutan untuk advance dibidangnya tak lepas pula perlu adanya dukungan dari berbagai pihak.    
5)      M = Meaning (bermanfaat)

عن جابر قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « المؤمن يألف ويؤلف ، ولا خير فيمن لا يألف ، ولا يؤلف، وخير الناس أنفعهم للناس Diriwayatkan dari Jabir berkata,”Rasulullah saw bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni).
Tujuan dari seseorang mendapatkan pendidikan adalah agar kelak nantinya ia dapat bermanfaat bagi orang lain. Inilah harapan terbesar sekolah Alam Bogor terhadap semua stakeholder yang ada didalamnya yakni dapat bermanfaat baik bagi sesamanya maupun dapat bermanfaat bagi orang lain diluar instansi (seperti sharing ilmu dengan sekolah lain dan sebagainya). Oleh karena itulah mulai saat ini, Belajarlah untuk memberi manfaat kepada orang lain dan bukan memanfaatkan orang lain.
Wallahua’lam bis shawab

No comments:

Post a Comment