Unbelievable,
Hard to believe,
Non sense,
Well, whatever you say….. It’s me……
Kenapa harus aku katakan kalau wajahku menipu???
Now Look at to my Face!
Clearly.........................................
Deeply.........................................
|
16 years old, start being a collage student |
|
20 years old, I finally finished my study |
|
22 years old, 3 weeks after marriage |
Honestly, say it! What does it look like?????
Pretty Girl in her twenties and married women
Or
Little Girl in her teen-aged and single???
Which one most appropriate?
Oou,,,, tunggu dulu, bukan berarti I am a Narsis Girl yang mau show up
ke kalian2 about my pretty face (meskipun sedikit pretty lah kurasa;....... kumat dah narsisnya). Hehehe
Clearly, I just want to share you about my life
according to my face…..
Jadi begini ceritanya,,,,,
Muka yang seperti ini
kadang-kadang enak, kadang-kadang juga gak enak,,, Lho kok!!!! Tapi bukannya
berarti aku gak bersyukur akan karunia yang udah Tuhan kasih buat aku ya,,,
(thankssssssss banget Alhamdulillah buat karunia Allah SWT yang satu ini).
Hanya saja, ya itu tadi, jadi banyak kejadian-kejadian yang unpredictable
dan sedikit sudah dapat diprediksi lah akan apa yang terjadi…hhihihi (bingung
yak??? Samma, aku juga bingung)
Most people said, and almost everyone told me that I have Baby face.
Duuuuh, lagi-lagi gak bermaksud narsis ya. SWEAR dah! Cuma mau berbagi
cerita doank.
Nah, jadi karena muka ku yang mirip little girl ini, selalu
menjadi sasaran empuk untuk menciptakan suatu kesalahpahaman antara aku dan
orang lain, especially to my acquaintance, orang pertama kali yang aku temui.
Kejadian kesalahpahaman ini sudah biasa menghiasi hari-hariku,
perjalanan sekolahku, hidupku, maupun karirku.
Jadi sebetulnya aku sudah biasa to face those all things. Nah yang akan
aku ceritakan ke kalian-kalian semua adalah yang the most memorable aja ya;)
Nie kejadian beberapa minggu setelah aku menikah. Waktu itu aku dan
suamiku go for honeymoon ke Pulau Dewata Bali. Beberapa saat setelah akan lepas
landas dari Soetta, kebetulan sekali aku dan suamiku menempati tempat duduk
tepat di sebelah pintu darurat. And then, tiba-tiba seorang flight attendant
mendatangi kami and said to my husband: “Maaf mas, adiknya umur berapa ya
(sambil menujuk ke arah muka ku yang lumayan agak polos ini)??? Kalo masih di
bawah umur 14 tahun kami sarankan untuk pindah tempat duduk, karena disini
diprioritaskan untuk dewasa berumur 20 tahun keatas.”
Gubraaaaaaaaaakkkkkk…. Kalo ada mix, aku udah nyanyi lagunya Olga
Syaputra tuh, yang ‘Hancur…Hancur Hatiku’…..
Dengan tersenyum simpul suamiku menjawab: “Oh, maaf mb, ini istri
saya”….
“Oh, maaf maaf mas, saya kira adiknya” pramugari pun berlalu sambil
menahan malu….
Oke gpp,,, Life must go On.
Pernah juga suatu hari aku mengantar sepupuku yang baru menamatkan SD dan melanjutkan
sekolahnya di salah satu SMP swasta yang ada di Bogor. Tibalah hari
pendaftaran, I come there with my aunt, uncle dan sepupuku itu. Little bit
about my cousin, sepupuku itu anaknya lumayan supel and cepet deket ama siapa
aja, udah deh, sampe disana dia langsung cari teman and gabung ma temen-temen
sebayanya. Gak mau kalah ama anaknya, tante ku juga menghampiri salah satu
orang tua murid baru dan berkenalan. Ogah donk kalo ditinggal sendirian
akhirnya aku ikut gabung deh ama tante ku itu yang lagi ngobrol ama kenalan
barunya.
Selayaknya orang yang baru kenalan, akhirnya aku bersalaman sama orang
tua murid itu, dan kata-kata pertama yang keluar dari bibir manisnya adalah
“Anaknya yang mau masuk sekolah yang ini ya bu (sambil melirik cantik kearah
ku)?”
Whaaaaaattt!!!! Bagai petir disiang bolong menyambar jemuran mpe
bolong-bolong,,, Helloooooo maaaam,,,,, aku ini mahasiswa lho, masak dibilang
mau masuk SMP…. Plissss Dehhhhh,,,,,
Once more time,,,, Lagu ‘Hancur Hatiku’ kembali terngiang-ngiang di
telingaku.
Oke, kita flash back lagi ke seminggu setelah my wedding. Setelah
menggelar pesta di tanah kelahiranku, seminggu kemudian kami mengadakan
syukuran lagi di tanah kelahiran suamiku di Serang. Tamu-tamu pun mulai
berdatangan ke rumah mertua ku. Karena hanya syukuran biasa saja tidak seperti
pesta, jadi kostum yang ku kenakan saat itu pun hanya long dress biasa
saja.
Aku pun duduk di kursi berdampingan dengan pacar adik ipar ku yang
memang dia seumuran dengan ku. Umur kami hanya berjarak satu tahun. Kami duduk
tepat di depan pintu belakang tempat tamu perempuan biasanya berdatangan. Ketika tamu masuk ke dalam rumah kami berdua
pun berdiri, dan menyambut tamu sambil bersalaman satu sama lain. Herannya,,,,
tamu-tamu tersebut mengucapkan selamat kepada pacar adik ipar ku dan bukan
kepadaku. Khawatir berkelanjutan pacar adik ipar ku pun buka suara:
“Punten ibu, yang menikah yang ini (sambil menunjuk kearah ku yang
sedang terbengong2 seperti kepompong abis di gendong)”, “Ooooooooh,,,, yang
ini,,,,, saya kira embak mantennya,,,,,” Balas sang tamu sambil menahan
(entahlah apa yang ditahan oleh mereka), dan aku hanya bisa menahan
geraaaaaammm sangad sangad sangaaaaaad (ala upin ipin),,,,,,
Uuuuughhhhhh…….. lagi-lagi tak ada yang percaya kepada ku,,, hiks
hiks,,,,
Okelah, let it be….
Sekarang urusan belanja. Hmmmmhhmmm,,, ibu-ibu pasti suka belanja. Gak
jauh bedalah sama aku. Cuma sekarang-sekarang aku udah males belanja… terutama di tempat yang harganya belum pasti
alias masih bisa ditawar. You know why????
Karena, seringkali aku gak dipercaya kalo lagi nawar. I’m not really
sure apa penyebabnya, entahlah. Apa mungkin aku kelihatan seperti orang yang
gak punya uang, atau aku belum cukup umur untuk berbelanja, dan aku seperti
anak kecil yang sebetulnya harus didampingi oleh orang tua ketika akan
berbelanja???? Hanya Allah dan penjual lah yang tahu.
Pernah suatu ketika aku mau beli Lingerie (baju tidur untuk
wanita dewasa). Yaah, selayaknya pembeli yang lain, tanya ini-tanya itu, tawar
sini-tawar situ. Dan tahukah anda,,,, penjualnya sepertinya ogah-ogahan untuk
menjawab semua pertanyaan aku dan melayaniku.
Udah gitu pake nanya lagi “Buat siapa dek lingerie nya?” ……….. aku jawab
“buat kado mas”, “OOOhhhh” dia pun berpaling dari ku, (mungkin dalam pikiran
dia “siapa elo?? Paling Cuma mahasiswa yang cari kado dengan budget seminim
mungkin) dan
dia lebih memilih untuk melayani
pembeli lain yang kebetulan ada seorang yang physically memang lebih
dewasa dari ku.
Woow, what’s wrong with me????? Dan ini bukan hanya sekali aku
mengalami tragedi pen-cuek-an seperti ini, but……. more times, termasuk ketika
beli sayur.
Semenjak itu, aku lebih memilih untuk belanja di mall / supermarket
yang tidak harus melakukan adegan tawar-menawar dengan empu nya toko dan
menghindari adegan yang tak diinginkan yang dapat membuat ku sedikit sakit
hati…. Hssssss….
Sampe-sampe karena kejadian ini, aku suka minder. Aku lebih memilih
suamiku untuk berhadapan dengan penjual jika kebetulan aku belanja di pasar
dengannya. Hiks hiks,,,,,,,
Memang terkadang ada enaknya dan ada enggaknya. Yaaah, inilah asam
manisnya kehidupan ku. Meskipun demikian, I really enjoy it dan aku tetap
bersyukur dengan segala nikmat Allah ini. Meskipun pada awalnya aku sempet
khawatir, khawatir gak dapet jodoh karena wajahku tak terlihat seperti orang dewasa,,,,hihihihi,,,,
Tapi ternyata Allah Maha Penyayang, Allah menjawab kekhawatiran ku
dengan nikmat terbesar dipertemukan dengan jodohku.
Itu ceritaku……
Apa ceritamu…..? ;-)